Contohnya: Sudah tahu kalau lampu merah itu harus berhenti, eh... malah diterobos. Mumpung ga ada polisi katanya.... nah.... nakal nih pengemudinya!
Sigmund Freud, dalam konsep "tabula rasa", menyatakan bahwa ketika kita dilahirkan, manusia bersih layaknya selembar kertas putih.
Pengalaman hidup, lingkungan sekitar, termasuk di dalamnya pergaulan di sekitar tempat tinggal, sekolah, keluarga, dsb, serta nilai dan norma yang berlaku dalam kehidupan di mana manusia itu berada memberikan sumbangan coretan dan tulisan ke dalam kertas putih tersebut.
Jadi Freud berpendapat bahwa karakter pribadi seseorang sangat kuat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Pada fase tertentu, anak juga mengembangkan kemampuan untuk meniru (role modelling) orang di sekitarnya, seperti orang tua mereka.
Seperti peribahasa: "buah jatuh tak jauh dari pohonnya....,"
tapi kalau jatuhnya ke kali jauh juga tuh nganyuuutnya kwkwkw kiding~ ^_^
Jadi, hipotesis Nai nih: orang tua yang memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya akan memiliki peluang yang lebih besar untuk membesarkan anak-anaknya menjadi orang yang berkepribadian baik kelak.
Baca-baca ada yang asik buanget dari salah satu hasil karya sastra yang nai baca yang kepengen banget nai share, ini yang buat nai tahu anak itu adalah Karunia terindah, buat Ortu....,
ANAKMU bukan anakmu !
“Anak adalah kehidupan, mereka sekedar lahir
melaluimu tetapi bukan berasal darimu.
Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,
curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu
karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.
Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, karena
jiwanya milik masa mendatang, yang tak bisa kau datangi
bahkan dalam mimpi sekalipun.
Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah
menuntut mereka jadi seperti sepertimu.
Sebab kehidupan itu menuju ke depan, dan
tidak tenggelam di masa lampau.
Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang melucur.
Sang Pemanah mahatahu sasaran bidikan keabadian.
Dia menentangmu dengan kekuasaanNya,
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap”.
Meythree, awal Februari 2010
(Ketika bertekad menghargai anak-anaku sebagai jiwa yang merdeka ...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar